Struktur Makroskopis Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan lateral tulang vertebra dan terletak retroperitoneal di belakang peritoneum.Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria buli-buli/kandung kemih dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar tubuh. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra.Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III-1V pada ginjal kanan dan vertebra lumbalis II-III pada ginjal kiri, melekat langsung pada dinding belakang abdomen.. Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri. Gambar 1 Ginjal Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus renalis/Malpighi glomerulus dan kapsul Bowman, tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul ductus colligent Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor Calix minor, yaitu percabangan dari calix major Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria Baca Juga Struktur Otot Unit fungsional ginjal disebut terdiri dari korpus renalis/Malpighi yaitu glomerulus dan kapsul Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol yang membawa darah dari dan menuju glomerulus serta kapiler peritubulus yang memperdarahi jaringan ginjal. Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi 1 nefron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle yang terbenam pada medula, dan 2 nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut sebagai vasa rekta. Ginjal diperdarahi oleh renalis. A. renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal, sedangkan akan bermuara pada vena cava inferior. Setelah memasuki ginjal melalui hilus, akan bercabang menjadi arteri sublobaris yang akan memperdarahi segmen-segmen tertentu pada ginjal, yaitu segmen superior, anterior-superior, anterior-inferior, inferior serta posterior. Ginjal memiliki persarafan simpatis dan persarafan simpatis ginjal melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui major, minus dan ini berperan untuk vasomotorik dan aferen persarafan parasimpatis melalui Ureter Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal filtrasi, reabsorpsi, sekresi dari pelvis renalis menuju vesica sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal. Gambar 2 Ureter Ureter setelah keluar dari ginjal melalui pelvis akan turun di depan major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus. Ureter diperdarahi oleh cabang dari aorta abdominalis, communis, serta persarafan ureter melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior. Baca Juga Kingdom Plantae – Pengertian, Ciri, Reproduksi dan Klasifikasi Vesica Urinaria Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis pelvic floor, bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf. Gambar 3 Vesica urinaria Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan superior dan inferolateral dextra dan sinistra serta empat tepi anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra. Dinding vesica urinaria terdiri dari otot otot spiral, longitudinal, sirkular.Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong. Vesicae urinaria diperdarahi oleh superior dan pada perempuan, inferior digantikan oleh Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan simpatis melalui minor, imus, dan lumbalis persarafan parasimpatis melalui pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik. Baca Juga Protista – Pengertian, Peranan, Klasifikasi, Struktur, Macam Dan Contohnya Uretra Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual berhubungan dengan kelenjar prostat, sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar cm. Selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu interna otot polos terusan dari dan bersifat involunter dan externa di uretra pars membranosa, bersifat volunter, sedangkan pada wanita hanya memiliki externa distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter. Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa. Pars pre-prostatika cm, merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis. Pars prostatika 3-4 cm, merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya. Pars membranosa 12-19 mm, merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter somatis. Pars spongiosa 15 cm, merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya Sedangkan uretra pada wanita berukuran lebih pendek cm dibanding uretra pada pria. Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris dan vagina vagina opening. Terdapat m. spchinter urethra yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif. Gambar 4 & 5 Urethra pada pria dan wanita Struktur Mikroskopis Sistem perkemihan terdiri dari a dua ginjal ren yang menghasilkan urin, b dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria kandung kemih, c satu vesika urinaria VU, tempat urin dikumpulkan, dan d satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria. Ginjal Ren Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ginjal seperti biji kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Baca Juga Inkubasi – Pengertian Dalam Bisnis, Alat, Teknik, Ruang Dan Perusahaannya Fungsi ginjal Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun Mempertahankan suasana keseimbangan cairan Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus..Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri dari Glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus urinarius. Ureter Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari Dinding luar jaringan ikat jaringan fibrosa Lapisan tengah lapisan otot polos Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih. Vesika Urinaria Kandung Kemih Vesika urinaria bekerja sebagai penampung ini berbentuk seperti buah pir kendi.letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Dinding kandung kemih terdiri dari Lapisan sebelah luar peritoneum Tunika muskularis lapisan berotot Tunika submukosa Lapisan mukosa lapisan bagian dalam Baca Juga Sistem Rangka Manusia Urethra Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari Urethra pars Prostatica Urethra pars membranosa terdapat spinchter urethra externa Urethra pars spongiosa Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm Taylor, 3-5 cm Lewis. Sphincter urethra terletak di sebelah atas vagina antara clitoris dan vagina dan urethra disini hanya sebagai saluran ekskresi. Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf. Lapisan mukosa4,5 Fungsi Ginjal Ginjal melakukan penyesuaian terhadap perubahan pemasukan atau pengeluaran berbagai bahan sebagai usaha untuk mempertahankan CES dalam batas-batas sempit yang sesuai dengan kehidupan. Fungsi ginjal sebahagian besar dalam mempertahankan kestabilan lingkungan cairan internal antara lain adalah Mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES, termasuk Na+, Cl–, K+, HCO3–, Ca2+, Mg++, SO42-, PO43- dan H+. bahkan fluktuasi minor pada konsentrasi sebagian elektrolit ini dalam CES dapa menimbulkan pengaruh besar. Memelihara volume plasma yang sesuai dalam pengaturan keseimbangan asam basa dan H20. Membantu memelihara keseimbangan asam basa tubuh dengan menyesuaikan pengeluaran H+ danHCO3– melalui urin. Memelihara osmolaritas berbagai cairan tubuh, terutama melalui pengaturan keseimbangan H20. Mengeksresikan produk-produk sisa buangan dari metabolism tubuh, misalnya asam urat, urea dan kreatinin. Zat-zat ini bersifat toksik sekiranya terjadi penumpukan. Mengeksresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada makanan dll. Mensekresikan eritropoeitin, hormone yang dapat merangsang pembentukan SDM. Mensekresikan rennin, suatu hormone yang memicu reaksi konversi garam oleh ginjal. Mengubah vitamin D ke bentuk aktifnya. Sistem kemih terdiri dari organ ginjal yang penting dalam pembentukan terdiri dari jutaan unit fungsional yang dikenal sebagai nefron. Fungsi nefron antara lain Tabel 1 Baca Juga Kulit – Fungsi, Anatomi, Struktur, Lapisan, Kelenjar Dan Susunannya Proses Pembentukan Urin Gambar 6 Mekanisme pembentukan urin Filtrasi glomerulus Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebas protein menembus kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman. Untuk dapat difiltrasi, suatu bahan harus melewati Pori-pori antara sel endotel di kapiler glomerulus Membran basal aselluler-terdiri dari glikoprotein menghambat filtrasi protein dan kolagen menghasilkan kekuatan struktural. Celah filtrasi antara tonjolan-tonjolan podosit di lapisan dalam kapsul Bowman Tekanan darah pada arteriol aferen relatif cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah, sehingga keadaan ini menimbulkan filtrasi pada glomerulus. Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk menuju tubulus, dari tubulus masuk kedalam ansa henle, tubulus distal, duktus koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar dalam bentuk urine. Permiabilitas membran kapiler glomerulus 100-1000 kali lebih permiabel dibandingkan dengan permiabilitas kapiler pada jaringan lain. Pengaturan GFR Glomerulus Filtration Rate Rata-rata GFR normal pada laki-laki sekitar 125 ml/menit. GFR pada wanita lebih rendah dibandingkan pada pria. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GFR antara lain ukuran anyaman kapiler, permiabilitas kapiler, tekanan hidrostatik, dan tekanan osmotik yang terdapat di dalam atau di luar lumen kapiler. Proses terjadinya filtrasi tersebut dipengaruhi oleh adanya berbagai tekanan sebagai berikut Tekanan hidrostatik kapiler pada glomerulus 55 mmHg Tekanan hidrostatik capsula bowman 15 mmHg Tekanan osmotic koloid plasma 30 mmHg Tekanan osmotic netto yang mendorong filtrasi = 55-30+15 = 10 mmHg. Tekanan ringan ini merupakan penyebab berpindahnya sejumlah besar cairan dari darah menembus membran glomerulus yang sangat permeabel. Tekanan darah kapiler glomerulus adalah gaya pendorong utama yang berperan untuk menginduksi filtrasi glomerulus. Semakin tinggi tekanan kapiler pada glomerulus semakin meningkat filtrasi dan sebaliknya semakin tinggi tekanan pada capsula bowman, serta tekanan osmotic koloid plasma akan menyebabkan semakin rendahnya filtrasi yang terjadi pada glomerulus. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus GFR. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut Tekanan glomerulus semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju filtrasi, semakin tinggi tekanan osmotic koloid plasma semakin menurun laju filtrasi, dan semakin tinggi tekanan capsula bowman semakin menurun laju filtrasi. Aliran darah ginjal semakin cepat aliran darah ke glomerulus semakin meningkat laju filtrasi. Perubahan arteriol aferen apabila terjadi vasokontriksi arteriol aferen akan menyebabakan aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan menyebabkan laju filtrasi glomerulus menurun begitupun sebaliknya. Perubahan arteriol efferent pada kedaan vasokontriksi arteriol eferen akan terjadi peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya. Pengaruh perangsangan simpatis, rangsangan simpatis ringan dan sedang akan menyebabkan vasokontriksi arteriol aferen sehingga menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Perubahan tekanan arteri, peningkatan tekanan arteri melalui autoregulasi akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah arteriol aferen sehingga menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Autoregulasi GFR terdiri dari dua mekanisme yaitu Mekanisme miogenik Otot polos vaskuler arteriol berkontraksi secara inheren terhadap respons terhadap peregangan yang seterusnya meningkatkan tekanan di dalam pembuluh. Vasodilatasi terjadi apabila pembuluh teregang karena penurunan tekanan darah Vasokonstriksi terjadi apabila meningkatnya tekanan darah Baca Juga Coelenterata Adalah Mekanisme tubuloglomerulus Melibatkan apparatus juxtaglomerulus. Macula densa berfungsi mendeteksi kecepatan aliran cairan dalam tubulus dan sebagai respons, sel-sel dari macula densa ini memicu pengeluaranzat-zat kimia vasoaktif dari apparatus juxtaglomerulus. Contoh peningkatan GFR akibat peningkatan tekanan arteri, meningkatkan pengangkutan Na+ ke tubulus distalis. Sebagai respons,macula densa mendeteksi, dan mensekresi ATP dan adenosine di mana keduanya bekerja secara parakrin terhadap arteriola afferent, menyebabkan konstriksi dan seterusnya meningkatkan aliran dan tekanan arteri, mengembalikan GFR ke batas normal. Komposisi Filtrat Glomerulus Dalam cairan filtrat tidak ditemukan eritrosit, sedikit mengandung protein 1/200 protein plasma. Jumlah elektrolit dan zat-zat terlarut lainnya sama dengan yang terdapat dalam cairan interstitisial pada umumnya. Dengan demikian komposisi cairan filtrat glomerulus hampir sama dengan plasma kecuali jumlah protein yang terlarut. Sekitar 99% cairan filtrat tersebut direabsorpsi kembali ke dalam tubulus Reabsorpsi dalam tubulus Hampir 99% dari cairan filtrat direabsorpsi kembali bersama zat-zat yang terlarut didalam cairan filtrate tersebut. Akan tetapi tidak semua zat-zat yang terlarut dapat direabsorpsi dengan sempurna, antara lain glukosa dan asam amino. Mekanisme terjadinya reabsorpsi pada tubulus melalui dua cara yaitu Transport aktif Zat-zat yang mengalami transport aktif pada tubulus proksimal yaitu ion Na+, K+, PO4-, NO3-, glukosa dan asam amino. Terjadinya difusi ion-ion khususnya ion Na+, melalui sel tubulus kedalam pembuluh kapiler peritubuler disebabkan perbedaan potensial listrik didalam epitel tubulus dan diluar sel. Perbedaan electrochemical gradient ini membantu terjadinya proses difusi. Selain itu perbedaan konsentrasi ion Na+ didalam dan diluar sel tubulus membantu meningkatkan proses difusi tersebut. Meningkatnya difusi natrium disebabkan permiabilitassel tubuler terhadap ion natrium relative tinggi. Keadaan ini dimungkinkan karena terdapat banyak mikrovilli yang memperluaspermukaan tubulus. Proses ini memerlukan energi dan dapat berlangsung terus-menerus. Transpor pasif Zat terpenting yang direabsorpsi secara pasif adalah Cl–, H2O, dan urea. Terjadinya transport pasif ditentukan oleh jumlah konsentrasi air yang ada pada lumen tubulus, permiabilitas membrane tubulus terhadap zat yang terlarut dalam cairan filtrate dan perbedaan muatan listrik pada dinding sel tubulus. Zat yang mengalami transfor pasif, misalnya ureum,sedangkan air keluar dari lumen tubulus melalui prosese osmosis. Perbedaan kemampuan reabsorpsi tubulus Tubulus proksimal Tubulus proksimal ginjal mempunyai banyak mitokondria dan memerlukan energi untuk mengaktifkan sistem pompa natrium guna transport aktif ion Na+. Karena adanya reabsopsi di tubulus proksimal ini hanya 1/3 dari hasil filtrat glomerulus akan dilepaskan ke ansa Henle. Ansa Henle Tubulus ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian decendens mempunyai sedikit mitokondria di sel epitelnya, dan mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap air dan agak permeabel terhadap urea dan ion ascendens bersifat sedikit permeabel terhadap air dan urea, sehingga mencegah peningkatan konsentrasi urin karena terlepasnya air ke jaringan sekitar. Tubulus distal Bagian segmen dilusi bersifat impermeable, dengan epitel endotel yang unik memungkin difusi pasif dari ion negatif yang akan diikuti oleh difusi pasif ion positif. Sedangkan bagian akhir epitelnya mendukung tranport aktif ion K+ ke dalam lumen tubulus, namun impermeable terhadap urea. Duktus Koligens Permeabilitasnya dipengaruhi oleh hormon ADH, peningkatan ADH akan menyebabkan peningkatan permeabilitas dan menimbulkan reabsopsi air yang meningkat. Selain itu epitelnya mendukung transport aktif ion positif K+, Na+, H+ dan Ca+. Mekanisme Counter Current. mekanisme pemekatan dan pengentalan urin Countercurrent multiplier system terdapat di lengkung Henle. Sistem multiplikasi secara dasarnya adalah suatu proses di mana H2O dan Na+ secara transport aktif, diikuti Cl– secara pasif diekstrak dari cairan filtrate keluar pars ascenden lengkung. Terdiri dari 2 pembuluh sejajar, berdekatan, cukup panjang nefron juxtamedullare, aliran berlawanan, bentuk pipa U. Terdiri dari Counter Current Multiplier Bermula di tubulus kontortus proksimal di mana air dan zat-zat tertentu di reabsorpsi sehingga menyebabkan cairan filtrat memiliki osmolaritas yang sama dengan cairan interstitial tubuh. Di ansa Henle pars descendens concentrating segment, membran yang permeabel terhadap air dan impermeable terhadap solute lain memjadikan osmolalitas tubular meningkat terus menerus di bawah lengkung. Di ansa Henle pars ascendensdiluting segment yang impermeable terhadap air, dan permeabel terhadap NaCl dan urea segmen tipis menjadikan cairan filtrat hipoosmotik sedangkan cairan interstitial medulla hipertonik. Secara mendasar, mekanisme ini penting dalam membentuk osmotic concentration gradient terhadap cairan interstitial di samping memekatkan urin melalui reabsorpsi air. Counter Current Exchanger vasa recta Mekanisme ini berfungsi di vasa recta, di mana aliran darah yang rendah di vasa recta dapat mempertahankan konsentrasi NaCl dan urea yang tinggi di cairan interstitial medulla. Langkah-langkah Sewaktu natrium ditransportasikan keluar pars ascendens, cairan interstitial yang melingkupi lengkung henle menjadi pekat Air tidak dapat mengikuti natrium keluar pars ascendens. Filtrat yang tersisa secara progresif menjadi encer. Pars descendens lengkung bersifat permeable terhadap air. Air meninggalkan bagian ini dan mengalir mengikuti gradien konsetrasi ke dalam ruang intersisium. Hal ini menyebabkan pemekatan cairan pars descendens. Sewaktu mengalir ke pas ascendens, cairan mengalami pengenceran progrsif karena natrium dipompa keluar. Hasil akhir adalah pemekatan cairan interstisium di sekitar lengkung henle. Konsentrasi tertinggi terdapat di daerah yang mengelilingi bagian bawah lengkung dan menjadi semakin encer mengikuti pars asendens. Di bagian puncak pars asendens lengkung, cairan tubulus bersifat isotonik atau bahkan bersifat hipotonik. Daftar Pustaka Snell, Richard S. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 5. Jakarta Penerbit buku kedokteran EGC; 2006 Pearce, Efelin C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama ; 2006 Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta PT Gramedia Widiasarana Indonesia ; 2005 Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta Penerbit buku kedokteran EGC; 2008 Guyton dan Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 2. Jakarta Penertbit buku kedokteran EGC; 2007 Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta Penerbit buku kedokteran EGC; 2001 Scalon, valarie C. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta penerbit buku kedokteran EGC;2000
D Laju mutasi pada paus berlangsung lebih cepat dibanding manusia atau kelelawar. 40. Perhatikan gambar berikut ini mengenai kejadian leher botol (bottleneck event) yang terjadi pada sebuah populasi! Tentukan apakah pernyataan berikut Benar (B) atau Salah (S)! A. Kejadian leher botol menyebabkan berkurangnya ukuran populasi secara drastis.
Urine merupakan sisa metabolisme tubuh yang diproduksi dan diekskresikan oleh ginjal. Mekanisme pembentukan urine di ginjal terbagi menjadi 3 tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Filtrasi, merupakan proses penyaringan darah yang berlangsung di glomerulus. Glomerulus ditunjukkan oleh bagian nomor 1. Filtrasi akan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine primer yang masih mengandung air, glukosa, asam amino, dan garam mineral. Reabsorpsi, merupakan proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang ditunjukkan oleh bagian nomor 3. Zat-zat yang diserap kembali saat reabsorpsi yaitu glukosa, vitamin, asam amino, ion, dan sebagian air. Reabsorpsi menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder mengandung air, garam, dan urea. Augmentasi, merupakan proses penambahan zat-zat tertentu ke dalam urine, seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, dan kreatinin. Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal yang ditunjukkan oleh bagian nomor 4. Augmentasi akan menghasilkan urine sejati yang kemudian akan berkumpul di tubulus kolektivus bagian nomor 5. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa proses filtrasi berlangsung di glomerulus yang ditunjukkan oleh bagian nomor 1. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.
Ketigaproses ini ternyata berakhir dengan terbentuknya urine. Bagian yang ditunjuk oleh tanda panah adalah bagian tubulus kontortus distal. Pada bagian ini berlangsung proses augmentasi yaitu proses penambahan zat-zat yang tidak digunakan lagi dalam urine sekunder sehingga dihasilkan urine sesungguhnya.
Bonardi Bonardi Biologi Sekolah Menengah Pertama terjawab Perhatikan gambar ginjal berikut! pada berikut bagian p berlangsung proses.... a. Penampungan Urin Yang Akan diteruskan ke ureterB. pembentukan urine primer yang diteruskan ke Meneruskan Urine Menuju Badan malpighiD. Penambahan zat-zat yang harus di buang Iklan Iklan Richard141 Richard141 A. penampungan urin yang aka diteruskan ke ureter maaf klo salah bantu gua old ngak tuh komennya hahaha pasti anda lgi ulangan bisalah Iklan Iklan Pertanyaan baru di Biologi KA BUATIN YEL YEL HIDROPONIK DONG PLS Tugasayo bantu jawab pakai cara nya lengkap penjelasan pada saat sella berkunjung kerumah sakit, sella menjumpai pasien yang sedang ditangani tim medis pada kaki kanan pasien tersebut diberi gips dan diper … ban. penyakit apa kemungkinan di derita pasien tersebut dan organ apa yang mengalami kerusakan serta jelaskan mengapa kaki pasien harus menerima tindakan tersebut! Perhatikan gambar di bawah ini ! Cacat mata sebagaimana ditunjukkan pada gambar disebut... sebutkan 4 perbedaan karakteristik pohon mangga dan pohon pinang Sebelumnya Berikutnya Iklan
Fungsiginjal cukup vital, yakni menyaring limbah dari darah dan memproduksi urine. Tak hanya itu, ginjal juga menjaga keseimbangan bahan kimia seperti kalium, natrium, dan air di dalam tubuh. Tanpa ginjal, limbah dan racun akan menumpuk di dalam tubuh serta membuat badan kita sakit. Itu kenapa, terkadang seseorang terkena penyakit ginjal dan
Struktur Ginjal – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Ginjal yang dimana dalam hal ini meliputi Pengertian Ginjal, Struktur Ginjal, Bagian Ginjal, Fungsi Ginjal, Proses Pembentukan Urin Ginjal dan Gambar Ginjal. Nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian GinjalFungsi GinjalMenyaring Darah Dan Zat Hasil MetabolismeMenjaga Keseimbangan Air Dalam TubuhMenjaga Keseimbangan Asam Dan BasaMenghasilkan Beberapa Hormon Dan VitaminMengatur Kada Kalium dalam darah melalui penyerapannya di bagian nefron Dan Bagian-Bagian GinjalKorteks GinjalMedulla GinjalPelvis GinjalPembuluh Darah GinjalNefronProses Pembentukan Urin Di GinjalFiltrasi “Penyaringan”Proses Reabsorpsi “Penyerapan Kembali”Proses Augmentasi “Pengumpulan” Ginjal ialah organ berbentuk seperti kacang yang merupakan organ utama dalam sistem eksresi manusia. Manusia mempunyai sepasang ginjal yang terletak di belakang perut. Ginjal terletak di bawah hati dan limpa, pada bagian atas ginjal terdapat kelenjar adrenal atau yang juga sering disebut kelenjar suprarenal. Fungsi utama ginjal ialah untuk menyaring kotoran dari darah dan membuangnya dalam bentuk urin. Ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar 6 cm dan ketebalan sekitar 3 cm dengan berat 120-170 gram. Fungsi Ginjal Adapun fungsi ginjal yang diantaranya yaitu Menyaring Darah Dan Zat Hasil Metabolisme Setiap saat terjadi proses metabolisme di dalam tubuh. Hasil dari proses metabolisme ini ada yang tidak dibutuhkan sehingga akan berbahaya apabila tetap berada di dalam tubuh. Nah melalui sistem sirkulasi, saat darah berada di ginjal, komponen yang tidak penting dan berbahaya tersebut akan disaring untuk dikeluarkan dalam bentuk urin. Menjaga Keseimbangan Air Dalam Tubuh Setiap hari ginjal kita mengeluarkan sekitar 2 liter air dalam bentuk urin. Karena adanya fungsi ini maka ginjal dapat menjaga keseimbangan atau homeostasis air dalam tubuh. Menjaga Keseimbangan Asam Dan Basa Masih terkait dengan fungsi dalam mensekresikan urin. Ginjal juga dapat menjaga keseimbangan asam dalam tubuh dengan mengatur pengeluaran asam atau basa melalui urin tersebut. Menghasilkan Beberapa Hormon Dan Vitamin Ginjal dapat menghasilkan eritropoetin, renin, kalsitrio “vitamin D3” Eritropoetin merupakan hormon yang berfungsi untuk merangsang peningkatan produksi sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berperan dalam pengaturan tekanan darah. Kalsitriol “Vitamin D3” berfungsi untuk mengatur keseimbangan kalsium dan hormon prostaglandin di dalam tubuh. Mengatur Kada Kalium dalam darah melalui penyerapannya di bagian nefron ginjal. Struktur Dan Bagian-Bagian Ginjal Jika ginjal dipotong secara melintang, maka akan terlihat beberapa struktur utama penyusun ginjal. Secara umum ada 3 struktur, bagian paling luar ginjal disebut korteks, kemudian bagian setelah korteks ialah medulla ginjal dan bagian paling dalam disebut pelvis ginjal. Di dalam korteks dan medulla ginjal terdapat unit struktural dan fungsional ginjal yang disebut nefron. Nefron ini ialah komponen yang paling penting karena menjalankan sebagian besar fungsi ginjal. Jumlah nefron yang terdapat di dalam ginjal ialah sekitar 1 juta nefron, pada bagian luarnya, ginjal dibungkus oleh jaringan fibrosa tipis yang disebut kapsula fibrosa ginjal. Di luar kapsula ginjal juga terdapat jaringan lemak perirenal. Berikut ialah beberapa bagian utama ginjal yaitu Korteks Ginjal Korteks merupakan bagian terluar dari ginjal yang berfungsi sebagai tempat terjadinya filtrasi dan ultafiltrasi. Di dalam korteks terdapat nefron yang membuat permukaan ginjal lebih luas, nefron juga merupakan komponen utama dalam proses filterisasi zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Medulla Ginjal Medulla ginjal merupakan bagian yang berbentuk kerucut seperti piramida. Satu ginjal terdiri dari 8-12 piramida. Pada medulla terdapat beberapa saluran seperti tubulus kolektivus, lengkung henle, dan tubulus kontortus. Fungsi medulla ginjal ialah untuk menyerap zat nutrisi yang masih bisa dipakai dari hasil saringan korteks ginjal. Pelvis Ginjal Pelvis atau rongga ginjal merupakan bagian dari ureter yang melebar. Pelvis merupakan tempat penampungan urin sementara sebelum urin tersebut menuju ke organ eksresi selanjutnya. Pembuluh Darah Ginjal Ginjal mempunyai arteri dan vena utama, seperti halnya pada organ lain, arteri berfungsi untuk membawa darah bersih yang berisikan oksigen dan nutrisi, sedangkan vena berfungsi untuk membawa darah kotor yang berisikan karbon dioksida. Nefron Seperti yang telah kami singgung sebelumnya, nefron merupakan struktur terpenting dari ginjal. Nefron berfungsi sebagai unit penyaringan darah dan untuk menghasilkan urin. Manusia mempunyai dua jenis nefron yaitu nefron kortikal dan nefron jusktamedularis. Nefron kortikal mempunyai lengkung henle yang pendek, sedangkan nefron jukstamedularis memiliki lengkung henle yang lebih panjang, 80 persen nefron yang ada di ginjal manusia ialah nefron kortikal, sedangkan 20 persen lainnya ialah nefron jukstamedularis. Nefron terdiri dari beberapa bagian utama yaitu Badan malphigi, merupakan bagian nefron ginjal yang terdiri dari glomerulus dan kapsula bowman. Fungsi badan malphigi ialah sebagai tempat dimana terdapatnya alat penyaringan darah. Glomerulus, merupakan struktur yang berfungsi sebagai tempat penyaringan darah untuk menyaring air, asam amino, garam, urea dan glukosa. Hasil dari saringan glomerulus disebut urin primer. Kapsula Bowman, merupakan organ berbentuk seperti kapsul yang membungkus glomelurus. Fungsi Kapsula bowman ialah untuk mengumpulkan cairan hasi penyaringan glomerulus. Tubulus Kontortus Proksimal, merupakan tempat penyerapan kembali “reabsorbsi” urin primer. Hasil dari penyaringan tubulus kontortus proksimal disebut urin sekunder. Urin sekunder ini mengandung kadar urea yang tinggi. Lengkung Henle, merupakan saluran setengah lingkaran yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal, lengkung henle menjaga agar urin tidak kembali pada organ yang telah dilewatinya. Tubulus Kontortus distal, merupakan tempat untuk melepaskan zat tidak berguna lain atau berlebihan dalam urin sekunder. Proses yang dilakukan tubulus kontortus distal disebut proses augmentasi. Hasil dari cairan yang telah melewati tubulus kontortus distal ialah urin yang sesungguhnya. Tubulus Kolektivus, merupakan saluran sempit yang panjang, berfungsi untuk menampung urin sementara di dalam nefron sebelum disalurkan ke pelvis ginjal. Proses Pembentukan Urin Di Ginjal Secara umum proses pembentukan urin di dalam ginjal terdiri atas 3 tahapan yaitu Filtrasi “Penyaringan” Darah yang masuk melalui arteri ginjal akan melewati glomerulus, pada bagian glomerulus akan terjadi pemisahan zat bermolekul besar dengan zat bermolekul kecil. Zat bermolekul besar dan protein akan tetap berada di dalam darah dan menuju struktur selanjutnya, sedangkan zat bermolekul kecil akan ditahan. Cairan hasil dari proses yang terjadi di dalam glomerulus disebut urin primer atau filtrat glomerulus. Urin primer yang mengandung air, glukosa, garam dan urea ini selanjutkan akan disimpan sementara di dalam kapsila bowman. Dalam keadaan normal urin primer tidak mengandung eritorsi, kadar protein dalam urin primer juga hanya sekitar 0,003%. Proses Reabsorpsi “Penyerapan Kembali” Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal. Proses ini dijalankan oleh sel-sel epitel di tubulus kontortus proksimal tersebut. Fungsi proses reabsorpsi ialah penyerapan kembali zat-zat yang masih bisa dipakai didalam urin primer. Beberapa zat tersebut antara lain ialah glukosa, asam amin, Natrium, kalsium, kalium, HC03- dan HbO42. Hasil dari proses reabsorpbsi ini disebut dengan urin sekunder dan mengandung lebih banyak urea. Urin sekunder kemudian akan masuk ke lengkung henle, disini terjadi osomosi air sehingga volume urin menjadi berkurang dan lebih pekat. Proses Augmentasi “Pengumpulan” Setelah melewati lengkung henle, urin sekunder akan memasuki tubulus kontortus distal dan memasuki tahap augmentasi. Pada proses ini akan terjadi pengeluaran zat sisa oleh darah seperti H+, K+, NH3 dan keratinin. Ion H+ dikeluarkan untuk menjaga pH darah. Proses Augmentasi akan mengasilkan urin yang sesungguhnya, urin ini akan menuju ke tubulus kolektivus untuk dibawa ke pelvis ginjal, kemudian disimpan sementara di pelvis ginjal sebelum akhirnya dikeluarkan. Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Struktur Ginjal dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Gambarorgan ekskresi yang ditunjukkan pada soal adalah kulit. Kulit berfungsi dalam mengeluarkan sisa metabolisme tubuh berupa garam-garam dan urea. Karbondioksida dan uap air akan dikeluarkan oleh organ paru-paru. Urine dibentuk dalam ginjal dan dikeluarkan melalui ureter (saluran dari ginjal menuju kandung kemih).
Contoh Soal Sistem Ekskresi Manusia dan Kunci Sistem ekskresi merupakan suatu sistem pengeluaran zat sisa metabolisme baik cair maupun gas yang sudah tidak dapat digunakan lagi oleh sisa tersebut dapat berbentuk cair maupun gas.. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan, karena akan menjadi racun apabila tetap di dalam dapat diartikan sebagai proses kimiawi yang terdapat pada tubuh, dalam bentuk pertukaran zat, baik cair maupun memiliki empat alat eksresi yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari dalam tubuh, yaitu ginjal, kulit, hati, dan dalam memahami materi sistem ekskresi manusia, berikut ini contoh soal sistem ekskresi manusia dan kunci jawabannya. Soal sistem eksresi manusia ini berbentuk pilihan ganda dan berjumlah 20 butir soal. Soal juga dilengkapi dengan kunci nomor 1Berikut ini yang bukan merupakan alat ekskresi pada manusia adalah ….A. hatiB. paru-paruC. pankreasD. ginjalSoal nomor 2Fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah ….A. mengeluarkan zat sisa metabolisme yang masih dapat digunakan tubuhB. mengeluarkan zat sisa metabolisme yang sudah tidak dapat digunakan tubuhC. mengeluarkan feses dari hasil pencernaanD. mengeluarkan zat sisa yang masih dapat digunakanSoal nomor 3Urutan proses pembentukan urine yang benar adalah ….A. filtrasi – reabsorpsi – augmentasiB. filtrasi – augmentasi – reapsorbsiC. reapsorbsi – filtrasi – augmentasiD. reapsorbsi – augmentasi – filtrasiSoal nomor 4Perhatikan gambar berikut!Bagian ginjal yang ditunjuk oleh huruf P berfungsi untuk proses .….A. filtrasi yang menghasilkan urine primerB. augmentasi yang membentuk urine sesungguhnyaC. reabsorpsi urine sekunder menjadi primerD. absorpsi zat-zat yang masih digunakan oleh tubuhSoal nomor 5Reabsorbsi pada proses pembentukan urine berlangsung pada bagian ….A. glomerolusB. tubulus kontortus distalC. tubulus kontortus proksimalC. Simpai BowmanSoal nomor 6Berikut ini zat yang tidak terdapat dalam urine sehat adalah ….A. ureaB. bilirubinC. airD. glukosaSoal nomor 7Urutan jalannya urine adalah ….A. rongga ginjal – uretra – kantong kemih – ureterB. rongga ginjal – ureter – uretra – kantong kemihC. rongga ginjal – ureter – kantong kemih – uretraD. rongga ginjal – kantong kemih – ureter – uretraSoal nomor 8Penyakit pada ginjal akibat adanya kerusakan nefron disebut ….A. batu ginjalB. nefritisC. diabetes melitusD. gagal ginjalSoal nomor 9Organ tubuh yang berfungsi menyaring racun yang masuk ke tubuh adalah ….A. ginjalB. hatiC. kulitD. paru-paruSoal nomor 10Fungsi hati yang berkaitan dengan pengeluaran adalah ….A. mengubah provitamin A menjadi vitamin AB. menimbun gula dalam bentuk glokogenC. membongkar jenis protein tertentuD. merombak sel darah merah yang rusak menjadi empeduSoal nomor 11Bilirubin merupakan salah satu hasil pengeluaran hati yang berasal dari pembongkaran ….A. sel darah merahB. sel darah putihC. keping darahD. plasma darahSoal nomor 12Penyumbatan saluran empedu pada organ hati dapat menyebabkan penyakit ….A. hepatitisB. kuningC. liverD. radang hatiSoal nomor 13Cara kulit mengatur suhu tubuh adalah ….A. mengeluarkan minyakB. mengeluarkan panasC. mengeluarkan airD. mendirikan bulu-buluSoal nomor 14Bagian kulit yang berperan untuk menyimpan lemak adalah ….A. kulit ariB. kulit malpigiC. kulit jangatD. jaringan ikat bawah kulitSoal nomor 15Lapisan kulit yang dapat melindungi jaringan di bawahnya dari sinar matahari yang panas adalah lapisan ….A. epidermisB. dermisC. hipodermisD. eksodermisSoal nomor 16Berikut ini penyakit yang terjadi pada kulit, kecuali ….A. ringwormB. psoriasisC. biduranD. hematuriaSoal nomor 17Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan zat sisa berupa ….A. O2 dan H2OB. H2O dan CO2C. O2 dan CO2D. H2O dan O2Soal nomor 18Selain sebagai alat ekskresi, paru-paru juga berperan sebagai organ ….A. respirasiB. reproduksiC. sekresiD. defekasiSoal nomor 19Berikut ini upaya menjaga kesehatan paru-paru yang tepat adalah ….A. istirahat yang cukupB. menghidari rokok dan alkoholC. makan tepat waktuD. minum air putih yang banyakSoal nomor 20Paru-paru dilindungi oleh selaput tipis yang disebut ….A. nefronB. pleuraC. amnionD. alveolusKunci Jawaban CBAACDCBBDABBDADBABBUntuk lebih memahami materi Sistem Ekskresi Manusia, silakan baca artikel terkait Lengkap tentang Sistem Ekskresi Manusia Beserta dan Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Beserta Cara PencegahannyaDemikian yang dapat admin bagikan mengenai contoh soal Sistem Ekskresi Manusia dan kunci jawabannya. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
. 7co4m9w8o8.pages.dev/7977co4m9w8o8.pages.dev/9907co4m9w8o8.pages.dev/7247co4m9w8o8.pages.dev/5057co4m9w8o8.pages.dev/3587co4m9w8o8.pages.dev/8627co4m9w8o8.pages.dev/1367co4m9w8o8.pages.dev/3727co4m9w8o8.pages.dev/797co4m9w8o8.pages.dev/7557co4m9w8o8.pages.dev/3767co4m9w8o8.pages.dev/1347co4m9w8o8.pages.dev/8847co4m9w8o8.pages.dev/9787co4m9w8o8.pages.dev/305
perhatikan gambar ginjal berikut pada bagian p berlangsung proses